LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan
Disusun oleh :
Annisa ()
muhammad rizal ()
Silvi Ayu Afrilia ()
Veni Dian Kuswati ()
XII IPA-B
DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH
KABUPATEN LUMAJANG
SMA NEGERI PASIRIAN
Jl.
Raya Condro 333 Tlp. 0334 571467 Pasirian – Lumajang 67372
Percobaan
1
“PENURUNAN TITIK BEKU”
A.
Tujuan
Mengamati
penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B.
Dasar Teori
Titik beku adalah suhu pada pelarut
tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm,
air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan
tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada
percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh
karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. (id.answer.yahoo.com)
Penurunan
titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan
dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat
terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih
rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku
yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut
menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku
akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku. http://lovekimiabanget.blogspot.com)
C. Alat dan Bahan
1.
Gelas kimia
2.
Termometer
3.
Sendok
4.
Tabung reaksi
5.
Akuades
6.
Garam dapur kasar
7.
Potongan-potongan kecil es
8.
Larutan NaCl 1 molal
9.
Larutan urea 1 molal
10.
Pengaduk kaca
D. Cara Kerja
1.
Masukkan potongan- potongan kecil es ke dalam gelas kimia
hingga ketinggiannya mencapai ¾ gelas.
2.
Tambahkan 10 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas
kimia berisi potongan es dan aduk hingga merata.
3.
Isi tabung reaksi dengan akuades setinggi 4 cm.
4.
Masukkan tabung reaksi yang berisi akuades ke dalam gelas
kimia berisi campuran es dan garam dapur kasar.
5.
Aduklah akuades dalam tabung reaksi dengan gerakan naik
turun hingga air membeku.
6.
Ukur suhu menggunakan termometer. Catat suhu es dalam
tabung reaksi setiap satu menit sampai semua es mencair.
7.
Ulangi langkah 3,4,5 dan 6 untuk larutan NaCl 1 molal dan
urea 1 molal .
E. Tabel pengamatan
Larutan
|
Suhu pada detik ke-
|
|||||
15
|
30
|
45
|
60
|
75
|
90
|
|
Akuades
|
-2
|
-1
|
0
|
2
|
4
|
7
|
NaCl
|
-5
|
-3
|
-1
|
0
|
1
|
3
|
Urea
|
-4
|
-3
|
-2
|
-1
|
0
|
1
|
Larutan
|
Titik Beku Larutan
|
Titik Beku Air
|
Selisih Titik Beku
|
NaCl
|
-5
|
0
|
5
|
Urea
|
-4
|
0
|
4
|
F. Pertanyaan
1.
Apakah fungsi garam dapur kasar yang di campurkan dengan
potongan es ? Jelaskan !
2.
Mengapa selisih titik beku larutan NaCl 1 Molal dengan
larutan urea 1 Molal berbeda meskipun konsentrasinya sama?
3.
Hitunglah penurunan titik beku larutan NaCl 1 Molal
berdasarkan data di atas!
4.
Bandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
berdasarkan percobaan ini!
5.
Jelaskan kesimpulan dari percobaan ini!
G. Jawaban
1.
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan
titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0oC,
sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan
terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0oC(l)
dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
2.
karena NaCl merupakan
larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi (derajat ionisasi) yang
menyebabkan nilai penurunan titik beku larutan semakin besar jika dibandingkan
dengan larutan urea yang merupakan larutan non elektrolit yang tidak megion
sehingga tidak memiliki derajat ionisasi. Hal ini sesuai dengan hokum Van’t
Hoff.
3.
Diketahui : titik beku air : 0℃
Titik beku larutan NaCl 1 molal =
-5℃
Titik
beku larutan urea 1 molal = -4℃
Ditanya : Tf
NaCl 1 molal dan Tf urea 1 molal
Jawab : Tf
NaCl = titik beku air – titik beku larutan NaCl
= 0 – (-5) = 5℃
Tf
urea = titik beku air – titik beku larutan urea
= 0-(-4) = 4℃
4.
Apabila suatu senyawa elektrolit maupun
nonelektrolit dilarutkan dalam suatu pelarut maka sifat pelarut murni akan
berubah seiring dengan adanya zat terlarut yang ditambahkan dalam larutan
tersebut. Seperti telah disinggung diatas bahwa besarnya perubahan sifat koligatif
larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam suatu larutan.
Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut maka perubahan sifat koligatif suatu
larutan akan semakin besar.
5.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut :Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut ( Larutan
akan memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni ). Semakin
banyak waktu yang diberikan maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan.
Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan
adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat
terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan
berkurang);
Keadaan
titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah
titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0oC, zat terlarut
akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut
murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut
murni tersebut.
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan
titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0oC,
sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan
terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0oC(l)
dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
Percobaan 2
“ KENAIKAN
TITIK DIDIH LARURAN “
A.
Tujuan
Memgamati kenaikan titik didih
larutan elektrolit dan nonelektrolit
B. Dasar teori
Titik didih adalah suhu pada
saat tekana uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Oleh karena itu, didih
bergantung pada tekanan di permukaan. Di permukaan air laut (tekanan =
760mmHg), air mendidih pada suhu 100oC karena pada suhu 100oC
tekanan uap air sama dengan 760 mmHg.
C.
Alat dan Bahan
1.
Gelas kimia ( 5 buah )
2.
Pembakar spiritus ( 1 buah )
3.
Kaki tiga ( 1 buah )
4.
Termometer (
1 buah )
5.
Akuades ( 1 molal )
6.
Larutan NaCl ( 1 molal )
7.
Larutan urea ( 1 molal )
D. Cara Kerja
1. Masukkan akuades ke dalam
gelas kimia pertama, larutan NaCl 1 molal ke dalam gelas kimia kedua, larutan
urea 1 molal ke dalam gelas kimia
ketiga, larutan NaCl 2 molal ke dalam gelas kimia ke empat, dan larutan urea 2
molal ke dalam gelas kimia kelima.
2. didihkan kelima larutan dalam
gelas kimia tersebut secara bergantian !
3. Ukur suhu larutan saat
mendidih menggunakan termometer !
4. Catat suhu larutan dalam tabel
pengamatan !
E. Tabel
Pengamatan
Larutan
|
Titik Didih (℃)
|
Akuades
|
94
|
NaCl 1 molal
|
95
|
NaCl 2 molal
|
100
|
Urea 1 molal
|
94
|
Urea 2 molal
|
100
|
F.
Pertanyaan
1.
Hitunglah kenaikan titik didih larutan
NaCl dan larutan urea pada percobaan tersebut !
2.
Mengapa kenaikan titik didih
larutan NaCl dan larutan urea berbeda ? Jelaskan !
3.
Berdasarkan percobaan ini,
bandingkan perbedaan koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit !
4.
Apa kesimpulan yang diambil dari
percobaan ini ?
G.
Jawaban
1.
Diketahui : titik didih larutan NaCl 1 molal = 95 ℃
Titik didih larutan NaCl 2 molal = 100 ℃
Titik didih larutan urea 1 molal
= 94℃
Titik didih larutan urea 2 molal = 100℃
Titik didih akuades 1 molal = 94℃
Ditanya : Tb larutan NaCl dan larutan urea
Jawab : Tb
NaCl 1 molal = titik didih larutan NaCl – titik didih akuades
= 95 – 94 = 1℃
- Tb NaCl 2 molal = 100 – 94 = 6℃
- Tb urea 1 molal = titik didih larutan urea – titik didih akuades
= 94 – 94 = 0℃
- Tb urea 2 molal = 100 – 94 = 6℃
- Tb NaCl 2 molal = 100 – 94 = 6℃
- Tb urea 1 molal = titik didih larutan urea – titik didih akuades
= 94 – 94 = 0℃
- Tb urea 2 molal = 100 – 94 = 6℃
2. Larutan elektrolit (NaCl)
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit /
urea ( CO (NH2)2
3.Kenaikan titik didih larutan
elektrolit lebih besar daripada larutan nonelektronik.
4.
kesimpulan
- Semakin besar konsentrasi dan jumlah NaCl (solute non volatile) yang digunakan maka tekanan uap parsial dari akuades (solvent) akan turun sehingga titik didih dan kenaikan titik didih larutan akan semakin tinggi.
- Semakin besar kemolalan maka titik didihnya semakin tinggi (kenaikan titik didih semakin besar )
- Larutan elektrolit (NaCl) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit / urea ( CO (NH2)2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar